Alexander C. Feldman, President & CEO US-Asean Business Council menyebutkan bahwa dirinya dan investor asal Amerika Serikat tertarik dengan 10 destinasi wisata Bali Baru yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Ketertarikan Alexander C. Feldman dan investor asal Amerika langsung disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat keduanya bertemu di Istana Negara pada hari Selasa 13/3/2018 yang lalu.

Dalam kunjungan di Indonesia dan bertemu dengan presiden, beliau juga menyebutkan beberapa perusahaan asal Amerika seperti Visa, Mastercard  dan Expedia ingin memperdalam bisnis di sektor pariwisata dan bagaimana potensi destinasi pengembangan Bali Baru kedepannya khususnya.

“Kami dengan Presiden Jokowi membahas mengenai 10 Bali Baru. Kami mendukung langkah pemerintah dalam memajukan pariwisata dengan membawa lebih banyak lagi turis ke Indonesia,”  Ujar Alexander C. Feldman.

Perkembangan kunjungan wisatawan asing berkunjung di Indonesia memang dari tahun ketahun terus bertambah dan mengalami peningkatan. Inilah yang menjadi pembahasan kerjasama selaras dengan perusahaan Visa, Mastercard dan Expedia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di jasa pembayaran non tunai di dunia.

Hal ini bisa dikembangan dan bisa dibilang masuk dalam pengembangan wisatawan asing ketika berkunjung di Indonesia. Jika hal ini terhubung langsung dengan perbankan Indonesia juga masih mengandalkan sistem Visa dan Mastercard pembayaran debit dan kartu kredit sehingga gaya hidup semacam ini sangat menguntungkan kedua perusahaan.

Selain itu sisi lain kerjasama yang mungkin akan digarap oleh investor asal Amerika adalah berkaitan dengan industry penyedia booking online seperti hotel, tiket trasnportasi hingga beberapa tiket wisata di destinasi unggulan Bali Baru.

Pengembangan sektor wisata memang sedang digalakan oleh pemerintah beberapa tahun belakang ini. Salah satu faktor kenapa hal ini dilakukan adalah karena sektor pariwisata dinilai mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi bangsa.

Apalagi Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III yang sebesar 5,06%, tertinggal dibanding negara di Asia Tenggara lainnya (ASEAN). Untuk mengejar tertinggalan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengandalkan pariwisata dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.