Pariwsiata di Nusa Tenggara Barat (NTB) setalah terjadi gempa bumi dipastikan akan segara pulih. Hal ini karena proses pemulihan diperkirakan akan berjalan sesuai renacana. Proses pemulihan tersebut juga dikawal langsung oleh Menteri Priwisata Arief Yahya dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedua menteri kabiner kerja yang juga ditemani Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Masjdi memantau langsung proses pemulihan pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Saat ini Kondisi di Gili Trawangan khususnya untuk Dermaga Teluk Nara sudah pulih dan dapat menerima wisatawan.

Beberapa tempat yang tidak terdampak gempa juga sudah beroperasi seperti restoran, kafe, dan kios. Bahkan untuk transportasi umum seperti Cidomo sudah beroperasi untuk mengantarkan wisatawan mancanegara.

Kondisi pemulihan tersebut juga diungkapkan Luhut yang sudah melihat langsung dan menaikki transportasi ramah lingkungan tersebut. Menurut Luhut, Cidomo atau andong harus tetap dipertahankan dan dikelola secara baik. Luhut mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan surat untuk Kementerian PURP agar jalanan di wilayah terdampak gempa harus segera diperbaiki. Jika sesuai rencana maka pada awal November 2018 proses perbaikan jalan dapat dimulai.

Kondisi lainnya juga ditinjau dan dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Selama ini tidak ada masalah yang serius, bahkan untuk tanggap darurat pasca gempa kemarin sudah ada industr yang sudah pulih kembali.

Luhut mengungkapkan didepan BNPB, BNPB, dan semua steakholder pariwisata NTB bahwa dari geempa bumi yang terjadi terdapat pelajaran yang dapat dipetik seperti Gili Trawangan yang saat ini terungkap jika sistem pengolahan sampahnya buruk.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan bagwa tiga strategi pemulihan NTB sudah berjalan sesuai dengan rencana. Yang pertama adalah Sumber Daya Manusia, yakni para pelaku pariwisata di NTB. Kedua adalah pemulihan destinasi, dan yang terakhir adalah pemasaran yang dilakukan untuk mempromosikan NTB.

Selain itu, Kementerian Pariwista juga sudah mengirim surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pembenahan Gili yang lebih baik.