Wisatawan Jepang yang berkunjung di Pulau Bali mengalami kenaikan dari beberapa awal bulan mulai dari Januari – Februari 2018. Kenaikan ini memang tidak signifikan namun bisa dibilang mengalami progress baik hanya berkisar 1.650 orang atau 4,69 persen dari 35.800 orang.

Jepang sendiri dalam beberapa tahun terakhir masuk dalam deretan nomor 4 terbanyak dimana warga negaranya mengunjungi Pulau Bali untuk berlibur setelah di kawasan Asia adalah terbanyak China dan Australia.

Lima negara yang masyarakatnya semakin bergairah berlibur ke Bali, selain Jepang, juga India meningkat 59,08 persen, Inggris 7,47 persen, Amerika Serikat 1,89 persen, Malaysia 11,06 persen, dan negara lainnya 5,43 persen.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali sendiri pada tahun 2018 memiliki target kunjungan wisatawan yang berkunjung di Pulau Bali mencapai 6,5 juta wisatawan mancanegara. Angka ini jauh lebih besar daripada tahun 2017 yang hanya 5,69 juta orang.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali Adi Nugroho menyebutkan bahwa menurut data yang tercatat di BPS bahwa kunjungan wisatawan seluruhnya atau yang terbesar memang masuk ke Bali memalui jalur udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Kunjungan wisatawan memang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti contoh pada tahun 2017 pasca erupsi Gunung Agung. Wisatawan datang ke Pulau Bali mengalami penurunan signifikan karena Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup karena erupsi gunung.

Hal ini memang menimbulkan beberapa anggapan dan rencana bahwa penambahan infrastruktur penunjang kedatangan wisatawan selain jalur laut.

Beberapa waktu lalu mulai pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Tanjung Benoa sebagai salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara masuk di Bali terbukti berhasil. Kedua pelabuhan ini bahkan akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018 sudah disinggahi kapal pesiar dan hal itu terbukti membawa wisatawan mancanegara masuk ke Bali melalui Bali Utara.

Jadi jika beberapa proyek infrastruktur ini berhasil dikembangkan bukan hanya wisatawan asal Jepang dan Negara Asia saja yang semakin banyak berkunjung di Bali, namun Negara-negara lain dari Eropa bahkan Amerika dan Afrika akan semakin mudah datang berlibur di Pulau Bali.