Beberapa waktu yang lalu terjadi erupsi gunung agung dan menyebabkan kunjungan wisatawan Bali anjlok pesat. Bandara menjadi akses utama keluar masuk menuju Bali ditutup, praktis hal ini menjadi perhatian untuk mencari akses lain sebagai keluar masuk Pulau Bali dan pilihanya adalah Pelabuhan termasuk Pelabuhan Celukan Bawang.
Pulau Bali yang masuk sebagai destinasi favorit wisata dunia memang harus mulai memikirkan opsi kedua sebagai pintu masuk kedatangan wisatawan selain Bandar udara I Gusti Ngurah Rai.
Saat ini memang sudah ada Pelabuhan Celukan Bawang dan Tanjung Benoa yang beroperasi sebagai masuknya wisatawan menuju Pulau Bali.
Pelabuhan Celukan Bawang bahkan tahun 2017 dan 2018 sudah mulai digunakan sebagai bersandarnya kapal pesiar salah satunya Genting Cruise pada akhir 2017.
Namun digunakanya Pelabuhan Celukan Bawang sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan masih jauh dari kata ideal. Pembenahan infrastruktur masih terus digenjot oleh pemerintah bekerjasama dengan investor swasta.
Hal ini untuk semakin memaksimalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buleleng khususnya dikawasan Celukan Bawang.
Pelabuhan Celukan Bawang ramah wisatawan dan memiliki infrastruktur berkelas internasional.
Sedangkan untuk Tanjung Benoa sendiri masih dalam tahap pembangunan, nvestasi yang dikeluarkan Pelindo III untuk pembangunan pelabuhan Benoa mencapai 1,7 triliun dengan investasi infrastruktur terminal Rp 500 miliar dan Rp 1,2 triliun.
Jika pembangunan sudah selesai diharapkan Pelabuhan Tanjung Benoa Bisa mengakomodir kapal pesiar dengan panjang kurang lebih dari 300 meter dengan membawa 5.000 penumpang.
Kapal Pesiar sendiri bisa menjadi salah satu alternatif kunjungan wisatawan ke Bali, hal ini sangat realistis jika pemerintah membuka keran investasi wisata dan pembenahan di sektor Pelabuhan dikawasan Bali.
Melalui data dari tribunnews, saat ini 90 persen wisatawan menuju Bali masih menggunakan jalur udara melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Dengan pertumbuhan wisatawan 28 persen atau bisa ditaksir mencapai 119.745 ditahun 2019 dan kemudian akan naik di tahun 2030 mencapai 6.131.185 wisatawan pertahun.
Data ini akan menjadi acuan bahwa memang Pulau bali harus bisa memberikan akses masuk opsi kedua begi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri selain Bandar udara.
Realistis jika pembenahan Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Tanjung Benoa harus segera direalisasikan jika tidak ingin nantinya berbagai kendala akan menghantui sektor pariwisata di Bali dan kunjungan wisatawan menurun.