Pembangunan PLTA Kayan akhirnya menemui titik terang. Pada bulan November nanti pembangunan mulai dilakukan.

Setelah mengalami proses yang panjang, pembangunan PLTA Kayan akhirnya sedikit menemui jalan terang. Meski wacana PLTA Kayan sudah ada sejak 2009, namun pelaksanaan pembangunan baru terealisasikan pada tahun 2019. Rencananya, PLTA Kayan akan dibangun pada bulan November 2019.

Meski masih dalam tahap rencana, namun progres terus dilaporkan. PT KHE juga telah memberi laporan terkait kegiatan pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Pembangunan PLTA Kayan dilaporkan kepada Pemkab Bulungan

Seperti yang dilansir dari korankaltara.com, PT Kayan Hydro Energy selaku pengembang pembangunan, melaporkan sejumlah progres pembangunan (9/8/2019). Salah satu masalah yang dipaparkan dalam laporan adalah masalah mobilisasi alat dan material.

Untuk menjangkau lokasi pembangunan, dibutuhkan akses yang baik untuk mengangkut alat dan material. Sejumlah alat berat harus didatangkan ke lokasi, material juga harus disusulkan agar pembangunan segera dapat dilakukan. Namun, untuk menjangkaunya masih ada beberapa kendala.

Mobilisasi alat dan material PLTA Kayan dilakukan dengan dua jalur, salah satunya via darat (kaltara.prokal.co)

Kendala tersebut kemudian disampaikan kepada Pemkab Bulungan, termauk kepada Sudjati selaku Bupati Bulungan. Sudjati mengungkapkan mobilisasi alat dan material akan dilakukan melalui dua jalur, jalur darat dan jalur sungai.

“Kali ini kita mendengar langsung, dan membahas bersama, progres KHE terkait PLTA. Ada beberapa hal yang disampaikan, termasuk salah satunya mengenai rencana mobilisasi alat berat mereka. Ada yang melalui sungai, ada juga via darat,” terang Bupati Bulungan yang dikutip dari korankaltara.com.

Pertemuan kedua pihak tersebut memang perlu diadakan sebagai sarana untuk sama-sama mengetahui perkembangan yang sudah ada. Bahkan dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai banyaknya izin yang harus dilengkapi.

Sedangkan masalah mobilisasi, rencana pengerukan sungai untuk akses mobilisasi sudah ada. Namun, Pemkab Bulungan masih memproses rekomendasi yang diusulkan melalui instansi teknis.

“Nah, saat ini dimungkinkan juga melalui jalur darat. Untuk itu kami juga menawarkan agar KHE bisa membangun jalan menuju ke sana. Karena dalam jangka panjang, itu juga demi kepentingan KHE ke depannya. Apalagi kalau lewat sungai sebenarnya risikonya lebih tinggi,” jelas Sudjati lagi.

Sudjati berpendapat, mobilisasi alat dan material melalui darat memungkinkan untuk dilakukan. Namun dari KHE sendiri masih melakukan survei sendiri. KHE melakukan survei di beberapa jembatan dan lokasi lain.

“Kita menawarkan saja ini. Pak Roni (PT.KHE) ternyata sudah juga melakukan survei di beberapa jembatan, seperti di Sungai Nyelung dan lainnya. Sehingga bisa mempertimbangkan lah aksesnya,” ujar Bupati Bulungan.

Menanggapi pendapat Sudjati tersebut, Roni selaku Operation Manager PT. KHE, pada dasarnya mengamini keinginan tersebut. Ia juga berjanji akan mempertimbangkan usulan Bupati Bulungan.

“Iya itu juga bisa dipertimbangkan,” katanya.

Rony menegaskan, dalam melakukan proses rencana pembangunan, pihaknya harus mentaati ketentuan yang ada. Bahkan pekerjaan yang dilakukan saat ini masih termasuk tahap awal. Namun jika sesuai rencana, bulan November 2019 nanti pengerjaan fisik PLTA Kayan sudah bisa dimulai.