Presiden Jokowi (Joko Widodo) memamerkan kesuksesannya menasionalisasi PT Freeport Indonesia dan mengambil alih Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), serta Blok Mahakam dari Total Total E&P Perancis. Jokowi menyebut pengambilalihan dua aset negara penting dan besar tersebut demi mendorong industrialiasi dan hilirisasi di dalam negeri agar memberi nilai tambah untuk Indonesia.

“Freeport yang sudah lebih dari 50 tahun dimiliki oleh Freeport Mcmoran dari Amerika, telah tiga tahun ini mayoritas kita miliki yaitu 51,2 persen (sahamnya). Yang kita inginkan dari pengambilalihan ini adalah industrialisasi,” ucapnya dalam acara perayaan HUT PDIP ke-50 di JIExpo, Kemayoran, Selasa, 10 Januari.

Presiden Jokowi kembali menunjukkan keberhasilannya merebut penguasaan hak pengelolaan ladang minyak dengan cadangan paling besar yang pernah ditemukan di Indonesia, yakni Blok Rokan yang puluhan tahun dikuasai asing.

“Blok Rokan juga sudah 97 tahun dikelola Chevron, dari Amerika juga. Saat ini sudah 100 persen diambil oleh kita sendiri dan dikelola oleh Pertamina. Blok Mahakam 43 tahun dikelola Total E&P Perancis, sekarang 100 persen dikelola Pertamina,” imbuh Presiden Jokowi.

Ia tidak ingin Indonesia keterusan mengekspor bahan mentah sehingga apa yang didapat Indonesia hanya sedikit. Akibatnya, Indonesia hanya menerima sedikit dari pajak, royalti hingga terbukanya lapangan kerja.

“Jangan sampai tambangnya ada di kita, tapi industrinya, smelternya ada di Jepang, Spanyol. Kira nggak dapat apa-apa. Pajak sedikit, royalti sedikit, dividen sedikit, lapangan pekerjaan juga nggak dapat,” ujar Presiden Jokowi.